Kubuka daun jendela sederhana gubukku, kulihat dari kejauhan d sebuah batang pohon alpokat burung burung berterbangan ke sana kemari mengais rezeki d pagi hr, guna mengisi perut untuk sarapan pg..huuuu susana pg yg sulit untuk d ulang lg,,,, hr berikutnya kubuka daun pintu gubukku kulihat sekerumunan burung pipit lg mencuri pd yang menguning d sawahku,,,sepontanitas kutarik tali pengusir burung2 yg nakal memanin hasil jerih payah ibu dan bapakku,,,,,,,dikala malam hr kusering kali ikut menjaga tanaman
Filsafat Kapal Terdampar
Begitu luasnya samudra Dan derasnya badai yang menerpa Sering membuat hati galau , risau.. Tak tau arah maupun tujuan Walau langkah tajam ke depan Namun ragu selalu datang Apalagi...saat hati dilanda kesepian Berharap pada angin .. Untuk mendatangkan kesejukan Namun angin selalu pergi Saat ku dilanda kerisauan Dan berharap pada bintang... Agar menyinari jalan cinta Tetapi bintang selalu redup Karena derasnya arus keinginan Yang membalut ego diri Hatiku terdampar.. Di atas puing-puing kesunyian Tiada lagi berharap Dan tiada lagi mengharap Hanya mampu tuk bertahan.. Dan selalu berjalan Walaupun letih menghinggapi , Lelah menyiksa diri Menanti mentari kan iba... Membuka cahayanya, Agar kehangatan melenyapkan dahaga.. Pada kebahagiaan yang selalu di atas awan .
Komentar
Posting Komentar